Tuesday, December 19, 2006

Saat yang tepat untuk Menikah


ORANG ATAU SAAT YANG TEPAT…

“Apa sih yang membuat seseorang memutuskan ini adalah saat yang tepat untuk menikah?”

Mungkin ini pertanyaan paling klasik dan paling purba dari bab hubungan manusia dalam buku kehidupan (ok gue bikin isitilah sendiri di sini). Tapi pertanyaan ini masih menjadi perdebatan yang mengasyikkan manakala kita duduk berbincang dengan kawan-kawan di warung kopi di jalan Dago atau di café mewah di gedung sarinah.Pembicaraan ini akan bertambah seru manakala menjadi topic pembicaraan orang-orang yang berumur pertengahan 20-an sampe awal 30-an (kaya gue gini nih….).

Hal intu juga yang terjadi di sekitar gue saat ini. Undangan datang bertubi-tubi sampai terkadang gue sendiri kaget mengenai siapa menikah dengan siapa, dimana, dan pertanyaan paling mendasarnya “Kok bisa???”. OK, pertanyaan terakhir mungkin agak keterlaluan, tapi gue yakin itu pasti muncul di kepala kita semua kan??? (atau gue aja yang berasumsi.

Sekitar 3 bulan yang lalu, ada dua rekan gue di ruangan kerja yang menikah dalam waktu yang tidak jauh berbeda. Tapi ada perbedaan di antara dua pengantin muda ini. Pernikahan pertama terjadi pada rekan kerja wanita gue. Ini model pernikahan dengan persiapan yang lama dan matenggggg. 3 bulan menuju pernikahan, dia sudah mempersiapkan segala-galanya. Datang ke kantor pada hari senin selalu dengan muka kuyu, karena di weekend keliling Jakarta mencari suvenir, betulin undangan, ngukur baju, cari seragam dan ditambah serangkaian rapat keluarga... melihat dia membuat gue berpikir, kayanya mau nikah aja sulit ya... kenapa gak simple-simple aja sih... But, that’s a wedding.... Karena menurut dia menikah itu bukan Cuma meresmikan hubungan dua orang... tapi juga hubungan dua buah keluarga.. dan itu butuh sebuah persiapan yang matang... dan jadi seperti itulah

Beberapa minggu kemudian, temen gue yang kedua menikah.. yang fantastisnya dia nikah sabtu, baru ngasih tahu kita-kita hari seninnya.. dan menurut info yang didengar dia baru kenal sama istrinya itu baru sebulan dan itu kenal di Bus... kok Bisa???? Ya pertanyaan yang sama muncul juga di kepala gue.. yang jelas setelha di klarifikasi tidak ada penyebab-penyebab yang berbau negatif seperti Hamil di luar nikah dan lain sebagainya. Jadi bener-bener lahir dari niatan tulus ceunah.. mungkin ini yang di sebut love at first sight kali ya...mungkin pada saat itu (karena gue belum sempet konfirmasi) dia merasa bertemu orang yang tepat dan harus cepat diselesaikan (duh bahasanya..). maksudnya untuk segera dinikahi... ada yang bilang gak rasional.. ada yang salut... ada juga yang merasa keputusannya terlalu cepat.. anyway, whatever it is.. gue salut dengan keputusan dia...

Menikah itu satu milestone di dalam hidup setiap manusia. Menjadi satu titik dimana kita memutuskan sesuatu dan memilih sesuatu (siapa, kapan, bagaiamana dan soomehow mengapa tidak menjadi terlalu penting). Itu batas dimana kita menguji kedewasaan kita.. alah sok tau banget sih....

Kembali ke pertanyaan awal ”apa sih yang mendorong orang memutuskan untuk menikah??”. buat orang yang sudah menikah, tentunya akan tidak berkeberatan untuk membantu gue dalam menjawab pertanyaan ini. Buat orang-orang yang sudah berketetapan hati untuk menikah, pasti sudah punya jawaban juga... gue juga punya jawaban sendiri.,..

Menurut gue menikah itu kombinasi dari momen yang tepat dengan orang yang tepat.. ada saat dimana gue bertemu dengan orang-orang yang tepat dan sempurna untuk dijadikan istri, tapi karena belum merasa waktu yang tepat untuk menikah maka lewatlah kesempatan mereka untuk menjadi istri saya.. (maaf kawan ini hanya over estimate). Tapi ada juga masa dimana saya merasa ”duh lucu nih kayanya nikah”, Cuma kok gak ada yang mampir di hati ya... nah ini namanya supply tidak sama dengan demand.

Momen itu bisa datang akibat akumulasi dan intensitas pertemuan yang lama dengan seseorang atau datang dengan kilat dimana kita tahu bahwa dia adalah ”the right person” (itu yang terjadi pada temen gue yang kedua tadi). Keputusan singkat bukan berarti gegabah atau spontan ya.. keputusan singkat bisa datang dari perenungan yang lama juga kan...

Jadi kalo gue memutuskan untuk menikah pasti datang karena kombinasi kedua hal tersebut...

Apakah itu sudah datang... weitssssssss itu akan bersambung ke postingan berikutnya...

Yang jelas umur gue udah 29 sekarang, i think i should start to think about it…

Yang jelas keputusan itu harus datang dari sebuah pilihan yang sudah pasti, tapi belum tentu lama….

hmmmmm kayanya lucu nih kalo resolusi tahun ini nikah….

soalnya gue dah nemu cinta sejati gue lagi,ga bsa lupain dia meski dah ngelampiasin ke ex cewe dengan kepribadian dan tampilan buruk yang bikin gue nyesel seumur hidup gue,but anyway gue dah nemuin orang yang tepat buat jadi pendamping hidup gue sekarang

GOD thanks dah balikin cinta gue lagi,bakalan gue jaga teruss ga akan gue lepas lagi…

3 Comments:

At 11:27 PM , Blogger Supri Assirbuni said...

love at first 'think' .... He..he..he..

 
At 1:04 AM , Blogger Prie-ma said...

kenalan atuh. saha anu nami endang permana fotona mana???

 
At 12:28 AM , Blogger Sijalu Kuningan timoer said...

This comment has been removed by the author.

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home